19 September 2011

Gn. SEULAWAH AGAM ( 1800 mdpl )



Deskripsi :
Gn.Seulawah Agam terletak di Kec. Seulimum, Kab. Aceh Besar. Dan juga merupakan salah satu gunung berapi di aceh, tipe c, saat ini sudah tidak aktif lagi sejak meletus terakhir kalinya pada tahun 1975, pada tanggal 16 dan 21 agustus pada tahun tersebut terdengar suara gemuruh dan asap keluar dari Gn.Seulawah Agam. kawasan Seulawah atau yang lebih dikenal sebagai Kawasan Ekosistem Seulawah ini merupakan daerah penyangga ekosistem leuser, kawasan ini memiliki luas 1,4 juta ha, meliputi wilayah Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Pidie, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Tengah, dan Bireun. Kawasan seulawah memiliki suhu udara minimum 19 – 21 c, dan maksimum 25 – 30 c dengan curah hujan berkisar 2000 – 2500 mm pertahun, dengan ketinggian 1800 meter diatas permukaan laut. ( Sumber : Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ).
Dengan kondisi alam yang sejuk dan curah hujan yang tinggi maka didaerah tersebut banyak didapati berbagai macam jenis flora dan fauna seperti ; Gajah yang dikenal dengan legenda Pocut Meurahnya, harimau Sumatera, rusa, beruang, kancil, tringgiling, ular, lutung, dan babi hutan, juga terdapat berbagai jenis burung yang selalu menghiasi kawasan ini, salah satunya adalah burung rangkong. Luasnya bukit terjal yang diselimuti oleh berbagai macam jenis kayu seperti meranti, semantuk, cemara, dan lain sebagainya semakin meperindah dan memperkokoh kawasan tersebut, serta tentu akan menambah nilai petualangan tersendiri bagi orang yang melakukan perjalanan kesana.


 
Pendakian ke puncak Seulawah Agam dapat dilakukan melalui Pasar Saree, dengan jarak tempuh menuju puncak sekitar 8 Jam (waktu tempuh normal), dengan 3 titik sumber air. Di jalur ini kita dapat menikmati berbagai macam panorama alam hutan hujan tropis yang khas dan kondisi medan yang unik, serta relatif lebih aman bagi “ pendatang baru “.
Selamat menjelajah dunia baru anda !

12 Oktober 2009

DAFTAR PERALATAN DAN PERLENGKAPAN STANDAR CAMPING DI ALAM BEBAS


Operasional
Ransel ( Carrier ) – Cover Bag – Trash Bag – Ponco / Raincoat – Gaitter – Topi Lapangan – Sarung Tangan Kulit – Golok Tebas – Pisau Pinggang – Sepatu – Kaus Kaki – Daypack – Senter – Baterai.
Alat Navigasi
Kompas Bidik – Kompas Orienteering – Altimeter – Penggaris 30cm – Buku Catatan – Pensil – Rautan – Penghapus Rautan – Bolpoint 4 warna – Douglas protector – Box Navigasi.
Alat Khusus
Kamera – Handycam – Kernmantel – Ascendeur – Desendeur – Harnest – Webbing –Sling – Chalk Bag – Bubuk Magnesium – Prusik – Helmet – Perahu karet – Life jacket – Dayung – Pompa – Handy talky – Box alat khusus.

19 September 2009

SELAMAT IDUL FITRI 1430 H !

Assalamualaikum, Wr.Wb.

Salam Jabat Erat,

Bravo GREENERS !

Sehubungan telah datangnya Hari Raya Idul Fitri 1430 H [ Hari Magfirah menuju Fitrah ], maka kami segenap keluarga besar GREEN ADVENTURE GROUP mengucapkan SELAMAT MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H ; Mohon Maaf Lahir & Batin

Semoga Hari Raya Idul Fitri 1430 H ini dapat memberikan suasana positif dan penghayatan penuh keikhlasan dalam wujud aksi nyata di masa depan, didalam bingkai kekuatan Iman, serta selalu berada didalam Nilai-nilai Ke-Islaman menuju insan yang bertaqwa kepada Allah SWT !

Amien Ya Rabbal Alamien ...

By.GREENERS KUTARAJA

01 Juni 2009

MENJAGA DAN MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM ACEH MELALUI PENDEKATAN KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB





Fenomena alam berupa kekeringan, banjir, tanah longsor serta konflik satwa yang semakin sering terjadi terindikasi akibat kerusakan hutan.

Aceh, terletak di ujung utara Pulau Sumatera, Indonesia, merupakan sebuah harta terpendam penuh dengan kekayaan alam yang sedang menuju kehancuran dengan cepatnya. Hutan hujan di Aceh dirusak demi mengeruk keuntungan dalam sekejab. Atas nama “ Pembangunan “ hutan Aceh di babat untuk dijadikan perkebunan besar dan jalan raya. Aceh juga merupakan kawasan konflik bersenjata yang pahit dan berlaru-larut. Masyarakat sipil ( terutama disekitar kawasan hutan ) terpaksa menanggung beban terberat dari kekerasan. Penebangan dan kehancuran sumber kehidupan masyarakat yang ditimbulkannya hanya menambah penderitaan rakyat Aceh.